YBJB-Djarum Foundation kenalkan batik indah Jabar lewat “Tutur Batik”

YBJB-Djarum Foundation baru-baru ini mengadakan acara “Tutur Batik” di Jawa Barat untuk memperkenalkan keindahan batik kepada masyarakat. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan warisan budaya batik Indonesia dan memberikan pemahaman tentang proses pembuatan batik kepada masyarakat.

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia. Batik memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, serta merupakan bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Melalui acara “Tutur Batik”, YBJB-Djarum Foundation berusaha untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap batik dan mendorong generasi muda untuk melestarikan tradisi batik.

Acara “Tutur Batik” di Jawa Barat dihadiri oleh para pengrajin batik lokal, seniman batik, dan komunitas pecinta batik. Para peserta diajak untuk belajar tentang berbagai teknik pembuatan batik, mulai dari proses membatik hingga finishing batik. Mereka juga diajarkan tentang makna-makna simbolik yang terkandung dalam motif-motif batik Jawa Barat.

Selain itu, acara ini juga menampilkan pameran batik dari para pengrajin lokal, sehingga para pengunjung dapat melihat langsung keindahan dan keunikannya. Para pengunjung juga diberikan kesempatan untuk mencoba membuat batik sendiri di lokasi acara, sehingga mereka dapat merasakan proses yang kompleks dan membutuhkan ketelitian.

Dengan mengadakan acara “Tutur Batik” ini, YBJB-Djarum Foundation berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya batik. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memberikan dukungan kepada para pengrajin batik lokal dan mempromosikan batik Jawa Barat ke tingkat yang lebih luas.

Sebagai negara yang kaya akan warisan budaya, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budayanya. Melalui acara-acara seperti “Tutur Batik”, diharapkan generasi muda dapat terus menghargai dan melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang.